Jumat, 05 Juli 2013

album tepuk paud

album tepuk paud



1. Tepuk Islam

Tepuk 3X Tuhanku

Tepuk 3X Allah

Tepuk 3X Kitabku

Tepuk 3X Al Qur’an

Tepuk 3X Nabiku

Tepuk 3X Muhammad

Tepuk 3X Agamaku

Tepuk 3X Islam



2. Tepuk Cinta

Tepuk 3X Pertama aku cinta pada Allah

Tepuk 3X Kedua aku cinta Rasullullah

Tepuk 3X Ketiga Aku cinta kepada Ayah Bunda, semoga aku masuk surga

Tepuk 3X Amin, amin, Yess




3. Tepuk Anak Soleh [ini yang jadi liri khas PIA AT-TAQWA]

Tepuk 3X Aku

Tepuk 3X Anak Soleh

Tepuk 3X rajin sholat

Tepuk 3X Rajin ngaji

Tepuk 3X Orang tua

Tepuk 3X Dihormati

Tepuk 3X Cinta Islam

Tepuk 3X sampai mati

Laillahailallah Muhammaddarusulullah

Islam islam Yess




4. Tepuk Wudlu

Tepuk 3X Kumur-kumur basuh muka basuh tangan

Tepuk 3X kepala dan telinga terakhir cuci kaki lalu doa

Tepuk 3X yess




5. Tepuk Badut

Tepuk 3X mata besar

Tepuk 3X hidung tomat

Tepuk 3X perut gendut

Tepuk 3X goyang-goyang




6. Tepuk Ondel-ondel

Tepuk 3X Ondel-ondel

Tepuk 3X badan besar

Tepuk 3X rambut jagung

Tepuk 3X kalau jalan

Tepuk 3X timplang timplung timplang timplung




7. Tepuk Ayam

Tepuk 3X piyik-piyik

Tepuk 3X Petok-petok

Tepuk 3X Kukuruyuk




8. Tepuk Kambing

Tepuk 3X mbek embek

Tepuk 3X embek embek

Tepuk 3X mbeeeek




9.Tepuk Ikan

Tepuk 3X berenang

Tepuk 3X cari makan

Tepuk 3X sudah kenyang





10. Tepuk Diam

Tepuk 3X diam





11. Tepuk Boneka

Tepuk 3X ithik-ithik

Tepuk 3X othol-othok

Tepuk 3X Thik thok, thik thok thik thok




12. Tepuk Teletubbies (Sambil menirukan gerakan teletubiess)

Tepuk 3X tinkie winkie

Tepuk 3X Dypsi

Tepuk 3X Lala

Tepuk 3X Poo




13. Es Es Krim

Tepuk 3X Ting ting ting ting

Tepuk 3X Tong tong tong tong

Tepuk 3X Juuuus




14. Tepuk Pistol

Tepuk 3X ambil pistol

Tepuk 3X isi peluru

Tepuk 3X lalu tembak

Dor dor dor




15. Tepuk bakso

Tepuk 3X glinding-glinding

Tepuk 3X tambah sambel

Tepuk 3X enak seger

Tepuk 3X bakso




16. Tepuk sate

Tepuk 3X di iris-iris

Tepuk 3X disunduki

Tepuk 3X dibakar

Tepuk 3X Sate




17. Tepuk tempe

Tepuk 3X di idak-idak

Tepuk 3X dibunteli

Tepuk 3X di dol




18. Tepuk empat sehat lima sempurna

Tepuk 3X nasi

Tepuk 3X lauk pauk

Tepuk 3X sayuran

Tepuk 3X buah-buahan

Tepuk 3X susu




19. Tepuk Panca Indra

Tepuk 3X mata

Tepuk 3X hidung

Tepuk 3X telinga

Tepuk 3X lidah

Tepuk 3X kulit




20. Tepuk Mata

Tepuk 3X lirik kanan

Tepuk 3X lirik kiri

Tepuk 3X mata




21. Tepuk Rasa

Tepuk 3X ada asam

Tepuk 3X ada asin

Tepuk 3X ada manis

Tepuk 3X ada pahit

Tepuk 3X macam-macam rasa




22. Tepuk keluarga

Tepuk 3X ada ayah

Tepuk 3X ada ibu

Tepuk 3X ada kakak

Tepuk 3X ada adik

Tepuk 3X keluarga




23. Tepuk tanaman

Tepuk 3X akar

Tepuk 3X batang

Tepuk 3X daun

Tepuk 3X bunga

Tepuk 3X buah




24. Tepuk Motor

Tepuk 3X ngeng ngeng (seperti orang ngegas)

Tepuk 3X ngeng ngeng

Tepuk 3X diiit (Sambil memegang hidung)




25. Tepuk Mobil

Tepuk 3X naik mobil

Tepuk 3X pegang setir

Tepuk 3X tekan klakson

Tepuk 3X din din din




26. Tepuk telepon

Tepuk 3X kring kring kring kring

Tepuk 3X kring kring kring kring

Tepuk 3X Hallo




27. Tepuk Huruf vokal

Tepuk 3X a

Tepuk 3X i

Tepuk 3X u

Tepuk 3X e

Tepuk 3X o


Kamis, 27 Juni 2013

Enam Cara Memaksimalkan Perkembangan Otak Bayi

Tahukah Anda bahwa bagi bayi, orangtualah mainan terbaiknya? Interaksi orangtua dengan si kecil akan mengalahkan mainan mahal jenis apapun dalam menunjang perkembangan otaknya. Ada 6 cara mudah mengembangkan otak bayi.
Otak bayi mulai tumbuh dan berkembang sejak usia kandungan ibu menginjak delapan minggu. Susunan saraf pusat atau otak merupakan organ yang pertama kali terbentuk. Pada awalnya, sekitar hari ke-16 usia kehamilan, terbentuk lempeng saraf (neural plate) yang kemudian akan menggulung membentuk tabung saraf (neural tube) pada hari ke-22.
Mulai usia kehamilan delapan minggu, otak dan sel-sel saraf tumbuh dengan cepat dan mencapai puncaknya pada trimester ketiga.
Selanjutnya, sel-sel saraf mulai diproduksi. Menginjak hari ke-35 (sekitar minggu kelima), cikal bakal otak besar di ujung tabung saraf mulai terlihat. Dari sini, lalu terbentuk batang otak, otak kecil, dan bagian-bagian lainnya. Mulai usia kehamilan delapan minggu, otak dan sel-sel saraf tumbuh dengan cepat dan mencapai puncaknya pada trimester ketiga.
Hal terpenting yang bisa orangtua lakukan untuk si kecil adalah menghabiskan banyak waktu bersama. Ini yang bisa dilakukan orangtua:
  1. Tertawa: dengan mengajak si kecil tertawa, orangtua akan belajar mengenali apa yang menurut dia lucu dan disukainya. Anak juga akan belajar apa yang membuat orangtuanya tertawa.
  2. Berbicara: Ini adalah cara terbaik untuk mengasah kemampuan verbalnya.
  3. Bernyanyi: Si kecil akan senang jika orangtua bernyanyi untuknya. Cara ini juga efektif untuk menambah perbendaharaan katanya.
  4. Memeluk: Bayi membutuhkan pelukan untuk merasakan rasa sayang orangtuanya.
  5. Membaca: Dengan membaca, orangtua membantu mengasah kemampuan verbalnya.
  6. Bermain : Kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa senang dan bahagia bersama antara anak dan orangtuanya.

Perkembangan Otak Anak

Banyak pendidik anak usia dini bertanya mengapa mereka perlu belajar tentang perkembangan dari bayi sampai usia enam tahun. Tahap-tahap perkembangan ini sangat penting untuk diketahui supaya dapat memenuhi kebutuhan setiap anak. Tidak semua anak berkelakuan atau berkembang sesuai dengan usia kronologis mereka. Sesungguhnya, banyak anak yang masuk program anak usia dini pada usia tiga atau empat tahun menunjukkan perilaku yang biasa terlihat pada anak yang lebih muda. Penelitian terakhir  pada empat program anak usia dini yang terdiri dari 80 anak, menunjukkan 51% mempunyai perkembangan sosial dan emosi seperti bayi usia 9-12 bulan dan anak usia 12-24 bulan; 27% mempunyai keterampilan motorik kasar seperti anak usia 12-24 bulan; dan 51% mempunyai kemampuan komunikasi di bawah rata-rata anak usia dua tahun. Sebelum analisa ini, orang dewasa dalam program ini mengharapkan anak-anak berfungsi seluruhnya seperti anak tiga dan empat tahun sesuai usia kronologis mereka. Begitu mereka menyadari, bahwa perilaku anak-anak di kelas mereka bukan merupakan perilaku yang nakal tetapi merupakan keterlambatan perkembangan yang memerlukan pijakan orang dewasa dan penataan lingkungan, maka mutu pengalaman program dapat ditingkatkan.
Naskah ini menggambarkan sesuatu yang biasa ditemukan di lembaga pendidikan untuk anak usia empat tahun; sekolah telah menyiapkan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan khas anak usia empat tahun. Orang dewasa yang bekerja pada program anak usia dini seringkali tidak siap berhadapan dengan anak yang berperilaku seperti tahapan perkembangan di bawah usianya. Oleh karena itu, tujuan utama dari bab ini adalah membantu orang dewasa untuk memahami perkembangan anak usia dini. Tujuan lain adalah menolong orang dewasa dalam mengamati perkembangan anak yang terlambat (berkebutuhan khusus). Untuk dapat melakukan ini, terdapat dalam bagian selanjutnya, tetapi bukan pemikiran yang kuno, informasi baru tentang perkembangan otak dan jendela awal kesempatan, termasuk mengapa beberapa perkembangan otak anak-anak tertentu berubah. Bagian ini juga membahas teori Kecerdasan Jamak dari Gardner. Kita tidak bermaksud agar orang dewasa menjadi ahli dalam semua bidang ini, tetapi menyadari bahwa informasi ini ada dan selanjutnya mempelajari topik ini. Pada akhirnya, orang dewasa perlu tahu bagaimana melihat dan membandingkan usia perkembangan dan usia kronologis dan dapat menyiapkan pengalaman sesuai dengan tahap perkembangan anak usia dini setiap hari.
Pengamatan Usia Perkembangan dan Usia Kronologis
Salah satu prioritas utama dalam program anak usia dini yang bermutu adalah orang dewasa mengumpulkan data dasar untuk setiap anak dari setiap aspek  perkembangan. Orang dewasa yang tahu perkembangan anak dengan baik dapat melakukan ini melalui pengamatan pada setiap anak. Aspek yang diamati paling sedikit meliputi: perkembangan fisik, sosial, emosi, kognisi, penyesuaian diri, dan komunikasi. Secara umum, perkembangan fisik termasuk keterampilan motorik untuk gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus. Perkembangan sosial emosi termasuk kasih sayang, kedekatan, pengaturan diri, kemampuan bermain dan dapat bergaul dengan orang lain, kesadaran diri, percaya diri, kesejahteraan dan motivasi.
Perkembangan kognisi sulit untuk dipisahkan dari keterampilan bahasa dan motorik; walaupun demikian, cara berpikir anak biasanya dapat diamati melalui kapasitas belajar mereka, apa yang mereka tahu pada saat tertentu dan kemampuan mereka dalam menyesuaikan pada lingkungan yang baru. Perkembangan kognisi dapat diamati saat anak dapat mempertahankan perhatian mereka, mengingat secara rinci, mengikuti arahan sederhana dengan mudah, menata pikiran sendiri, memecahkan masalah dan memproses semua informasi sekitar mereka.
Perilaku penyesuaian diri, sering disebut keterampilan menolong diri sendiri, dan lebih mudah digambarkan dalam hubungannya dengan aspek lain dari perkembangan. Dari sisi fisik, contohnya keterampilan makan, tidur, mandi, berpakaian, latihan ke kamar kecil, merapihkan diri, menjaga suhu tubuh dan menghindari bahaya. Dari sisi sosial-emosi, contohnya kemampuan untuk menanggulangi, konsep diri, menggunakan mainan dengan tepat,  main bersama-sama dan mengkomunikasikan kebutuhan dasar (Benner, 1992).
Perkembangan komunikasi merupakan hubungan yang rumit antara kemampuan hasil ucapan dan bahasa. Komunikasi adalah istilah yang sangat umum untuk menjelaskan hubungan, pertukaran informasi dan gagasan serta dapat dilakukan dengan atau tanpa bahasa. Bahasa adalah penggunaan tanda-tanda atau simbol yang bermakna; bisa ditulis atau diucapkan. Ucapan adalah satu cara mengekspresikan bahasa untuk tujuan komunikasi (Benner, 1992). Selama pengamatan, perlu diperhatikan bahasa ekspresif dan bahasa reseptif. Bahasa reseptif artinya anak dapat mendengar, mengingat dan memahami apa yang dikatakan pada mereka. Bahasa ekspresif dimulai dengan membuat suara dan belajar bagaimana bergantian kemudian berkembang ketika  anak mulai berbicara, berkata apa yang mereka pikirkan dan menggunakan kata-kata untuk memenuhi kebutuhan mereka. Paling tidak pengamatan dari perkembangan anak harus mencakup aspek ini.
Aspek perkembangan lain yang patut mendapat pengamatan orang dewasa adalah penginderaan. Penggabungan sensori adalah proses neurologi dalam pengelolaan informasi yang kita dapatkan dari badan atau lingkungan kita.  Kranowitz (1998) menggambarkan penginderaan sebagai “indera dekat” dan “indera jauh.” Indera jauh adalah yang dekat dengan wajah termasuk penglihatan, rasa (di lidah), penciuman, dan pendengaran. Indera dekat biasa disebut indera tersembunyi oleh karena kita tidak menyadarinya, tidak dapat mengendalikannya, dan tidak bisa mengamati secara langsung. Indera ini sangat dibutuhkan untuk hidup karena mereka mengatur tubuh kita. Mereka termasuk vestibular (gravitasi dan gerakan) dan “proprioception” (sensasi otot dan sendi); ini digambarkan terinci oleh Ayres (1979). Anak usia dini umumnya pada tahap sensorimotor (Piaget, 1962); mereka menjelajahi dan mengemudikan dunia mereka dengan menggunakan semua indera ini baik yang dekat maupun yang jauh. Bila indera dekat berjalan secara lancar dan tepat, anak dapat memperhatikan informasi yang datang dari indera jauh (suara, penglihatan, penciuman, dll). Orang dewasa dapat mengamati anak yang punya kehalusan perasaan dalam aspek-aspek tertentu. Sebagai contoh, beberapa anak, memegang telinga dengan tangan mereka saat truk yang bersuara keras lewat ketika mereka bermain di lapangan, sementara yang lain dapat mengabaikan kebisingan dan bahkan dapat berkonsentrasi di tengah-tengah suara keras. Beberapa anak senang dipeluk sementara yang lain menolak disentuh atau bereaksi ketika mereka dipeluk terlalu keras. Label di baju atau jahitan di kaos kaki sangat mengganggu beberapa anak. Perbedaan ini bila cukup kuat dapat mengganggu kemampuan anak untuk memperhatikan dan berperan serta secara penuh dalam pengalaman pendidikannya.
Kunci untuk membedakan anak yang mempunyai kebutuhan khusus dengan anak yang hanya sensitif adalah memahami tahap-tahap perkembangan anak. Ini membutuhkan pengalaman langsung dengan anak, intuisi, pengamatan terus menerus, dokumentasi yang cermat dan kerjasama diantara guru-guru, para ahli dan orang tua.
Perkembangan Otak dan Awal Jendela Kesempatan
Banyak pendidik anak usia dini perlu memahami tentang tahun-tahun awal kehidupan yaitu selama masa bayi bahkan sebelum perkembangan otak anak berubah. Akhir-akhir ini, ada ledakan yang sesungguhnya dari penelitian perkembangan otak dan informasi ilmiah sehubungan dengan “sifat-sifat kritis” yang dibawa pada tiga tahun pertama kehidupan (Gopnik, Meltzoff, & Kuhl, 1999; Karr-Morse, 1997; Newsweek, 1997; Patel, 2002; Shonkoff & Philips, 2000; The Florida Starting Points Initiative, 1997).
Bayi lahir dengan berjuta-juta neuron yang memberikan kemungkinan untuk membuat hubungan yang banyak di dalam otak yang memimpin pada penafsiran dunianya nanti. Neuron-neuron diciptakan saat janin hanya berukuran 8 ons; sel-sel neuron bermigrasi keluar dan menciptakan lapisan-lapisan sel yang disusun dan diorganisasikan kembali ke dalam lajur atau kelompok disaat janin di kehamilan tua dan awal kehidupan bayi baru lahir. Pada kehamilan usia 24-26 minggu, sel-sel ini menyusun sendiri dalam cara yang akan menjadi berguna pada perkembangan sensori bayi. Penyusunan sel-sel ini berlangsung selama dua sampai tiga tahun. Sistem sensori penciuman, pendengaran dan rasa berkembang sejak dalam rahim dan perabaan/vestibular dirangsang sesudah lahir (Graven, 2000, Tampa Early Intervention Program, Case Studi Lectures).
Sel-sel sistem penglihatan menciptakan lajur yang lebih jauh akan dirangsang pada saat lahir, ketika bayi baru lahir menerima cahaya melalui matanya untuk pertama kali. Namun, jika bayi lahir lebih awal, sebagai contoh, sebelum kehamilan 31 minggu, proses penglihatan ini akan terganggu. Hasil dari gangguan proses ini dapat bervariasi (Graven, 2000, Tampa Early Intervention Program, Case Studi Lectures). Ada juga periode yang kritis saat empat sampai enam bulan sesudah kelahiran. Proses awal dari perkembangan penglihatan ini sangat penting bagi perkembangan bayi. Sebagai contoh, penglihatan terkait dengan pendengaran; itu memperkuat pembelajaran dengan menempatkan rangsangan penglihatan dengan suara. Perkembangan penglihatan juga berhubungan dengan perabaan; bayi menggunakan perabaan dan penglihatan bersama-sama untuk menjelajah dunia mereka. Akhirnya, perkembangan penglihatan terikat dalam keterampilan motorik dan bayi yang tidak dapat melihat mempunyai lebih banyak kesulitan membangun tonus otot. Penglihatan membangkitkan gerakan. Orang dewasa dalam lingkungan yang menghubungkan makna pada mainan bayi sering merangsang gerakan.
Walaupun banyak neuron-neuron yang diciptakan melebihi dari yang bayi butuhkan, tetapi hanya neuron-neuron yang dirangsang saja yang memberikan kesempatan belajar di kemudian hari. Neuron-neuron yang tidak dirangsang akan dilenyapkan melalui proses alamiah dan proses tersebut dikenal sebagai “pemangkasan neuron.” Pemangkasan sambungan-sambungan yang tidak digunakan dan diperlukan ini memungkinkan jalan yang sudah dirangsang untuk tumbuh dan membuat hubungan yang lebih rumit lagi (Robert R. McCormick Tribune Foundation, Ten Things Every Child Needs Videotape). Dalam kata lain, neuron-neuron yang tidak dirangsang selama periode waktu kritis tertentu akan hilang atau diubah. Sehingga, perlu sekali pengasuh memahami jendela kesempatan yang ada secara alamiah agar dapat merangsang dan mendukung hubungan otak yang berguna untuk pembelajaran sepanjang hayat.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran pengetahuan masyarakat tentang awal perkembangan otak manusia, ketertarikan telah dibangkitkan tentang berbagai hal dalam kehidupan anak usia dini. Sehingga disebut sebagai jendela kesempatan atau periode kritis untuk sel-sel otak tumbuh, bermigrasi, bergabung, menyusun sendiri, menciptakan jalan dan menjadi “perkawatan” dalam otak membuat sebuah perbedaan bagaimana anak menjadi siap untuk menerima informasi (National Research Council Institute of Medicine, 2000). Para ahli syaraf sudah memberikan jaminan tentang kemampuan belajar anak jauh sebelum mereka masuk sekolah.
Bukti perkembangan otak ini sesuai dengan apa yang telah kita rasakan secara intuisi dan telah didukung oleh teori yang berkaitan dengan waktu kritis dari kegiatan dan praktek perawatan dasar. Apa yang kita lakukan pada awal kehidupan anak membuat suatu perbedaan dalam kehidupan anak usia dini. Oleh karena itu, kita perlu membacakan buku pada bayi, memegang dan membuai mereka, mengangkat mereka saat mereka menangis, memberi perhatian pada mereka, dan menanggapi mereka dengan cepat. Kita perlu berhubungan dengan anak usia satu dan dua tahun, memberi nama dalam dunia mereka, memberikan contoh-contoh bahasa positif pada mereka, memberikan banyak mainan yang sesuai untuk bermain, dan belajar bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Kita perlu melakukan banyak pekerjaan di awal dengan anak jauh sebelum mereka mendapatkan program anak usia dini dan masuk dalam penataan sekolah formal. Kapan dan bagaimana kita berhubungan dengan bayi dan anak usia satu atau dua tahun menentukan kerangka dasar untuk keberhasilan di sekolah nanti.
Bayi tidak boleh dianggap sebagai penerima rangsangan yang pasif. Tidak ada lagi “terkaan” tentang bagaimana otak itu tumbuh, berkembang, dan berfungsi. Sejumlah teknik ilmu-ilmu syaraf baru dapat dipakai dan memberi peluang jalan ilmuwan untuk mempelajari dan mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang perkembangan otak bayi. Sebagai contoh, PET (positron-emission tomography) scan memberikan para ilmuwan kemampuan untuk mengukur tingkat dari kegiatan sinaptik dalam otak; kejadian-kejadian yang paling dramatik memang berlangsung selama masa bayi sampai tiga tahun. Pada usia tiga bulan, otak bayi ditekankan pada bagian belakang otak (lobus oksipital) dimana fungsi penglihatan berada. Selama usia delapan bulan kehidupan, seluruh otak menunjukkan bukti dari kegiatan sinaptik; namun bagian depan otak (lobus prefrontal) juga secara jelas aktif dimana perencanaan penyelesaian masalah dan pengaturan emosi berada (The Florida Starting Points Initiative, 1997). Berdasarkan kerja fungsi perkembangan otak dari Dr. H.T. Chugani di Rumah Sakit Anak di Michigan, Wayne State University, PET Scan telah menunjukkan gambaran awal dari perkembangan otak anak usia dini.
Teknik, penelitian dan informasi lanjutan dari ilmu perkembangan syaraf penting bagi pendidik, pengasuh, dan keluarga. Dengan luasnya informasi tersebut, kita tentunya tidak perlu menjadi ahli. Tetapi, penting bagi orang dewasa yang berada dalam proses membesarkan anak usia dini, memperhatikan masing-masing bagian otak dan fungsi-fungsi yang terkait, seperti dalam tabel berikut ini. Daerah otak ini secara sederhana didefinisikan oleh “National Research Council’s Institute of Medicine” dalam buku yang berjudul “From Neurons to Neighborhoods (2000) sebagai otak depan (cerebral hemispheres), otak tengah (jalan dari dan ke otak depan) dan otak belakang (batang otak dan serebelum). Kita juga perlu mengerti bahwa bagian-bagian otak itu saling berhubungan dan berkerjasama satu sama lain sepanjang waktu dalam suatu cara yang sistematik (dari depan ke belakang dan dari sisi ke sisi); mereka mengontrol bagaimana kita berfungsi sehari-hari (Florida Starting Points, 1997).
Korteks Serebral

Perkembangan Otak Anak Usia Dini

Anak adalah harta paling berharga yang dimiliki seseorang. Untuk anak, apa saja akan dilakukan. Untuk merawat anak kita, tidak hanya pakaian yang perlu kita cukupi. Tidak cukup pula hanya makanan atau pun keduanya. Merawat anak, kita harus juga memberikan perhatian dan kasih saying agar mereka berkembang menjadi anak yang bahagia dan pandai. Dalam memantau pertumbuhan anak, perkembangan otak merupakan hal yang perlu menjadi perhatian.
Pada usia dini, perkembangan otak anak sangat maju. Usia dini adalah masa dimana perkembangan otak anak sangat terbuka lebar untuk menyerap berbagai hal yang baru. Untuk orang tua, seharusnya ada kesadaran mengenai hal ini sehingga mereka bisa memaksimalkan perkembangan anak dengan memberikan banyak rangsangan dan masukan untuk anak agar tumbuh lebih cerdas. Perkemnbangan otak anak usia dini sangat prospektif untuk diberikan rangsangan kesenian seperti music misalnya. Mengajarkan music pada anak dari usia dini akan lebih diserap disbanding belajar music saat usia dewasa.
Selain itu, pada usia dini, perkembangan otak anak juga sangat baik untuk belajar bahasa. Anak lebih mudah menyerap bahasa sehingga mengajarkan bahasa pada anak akan lebih mudah disbanding mengajarkan bahasa pada orang tua seperti misalnya mengajarkan orang tua tuna aksara untuk membaca. Untuk membantu otak lebih berkembang, sering memperdengarkan music klasik juga bisa membantu anak untuk lebih berkembang.

Merangsang Kecerdasan Intelektual Anak Usia Dini

      Kecerdasan memang benar berasal dari faktor gen, tetapi selain itu keadaan lingkungan juga sangat membantu dalam mengembangkan kecerdasan anak. Lingkungan yang mendukung, menstimulasi, dan membiasakan anak untuk belajar akan membantu meningkatkan kecerdasan anak nantinya.

     Banyak orang tua betanya-tanya “kapan pembelajaran untuk anak-anak mereka dimulai? apakah jika saya mengajarkan terlalu banyak hal kepada bayi saya, dia bisa menjadi bosan di sekolah nantinya?”… Ayah…Bunda… abaikan segala pertanyaan itu, dan berikan sebanyak mungkin pengalaman belajar, dari masa bayi hingga seterusnya. Tapi ingat,,,memberikan pengalaman belajar kepada seorang bayi bukan berarti memaksanya untuk menghafalkan angka-angka atau warna-warna.

     Memberikan pengalaman belajar kepada seorang balita bukan berarti memaksanya untuk duduk manis di dalam kelas layaknya anak-anak usia sekolah. Pengalaman belajar untuk bayi dan balita adalah dengan mengajaknya bermain, berkomunikasi dan berinteraksi sebanyak mungkin. Jika kita memotivasi anak sedini mungkin untuk melihat, mendengar, berfikir dan menemukan. Kita akan meningkatkan rasa ingin tahunya dan keinginannya untuk belajar lebih banyak lagi. Sediakan waktu 10-15 menit, dua kali sehari, untuk waktu bermain yang berkualitas bersama anak.

  • Mainkan Cilukba di balik selimut atau bersembunyi di belakang kursi dan muncul kembali
  • Gerak-gerakkan sebuah boneka dan nyanyikan sebuah lagu hingga anak tertawa
  • Goyang-goyanglah mainan yang dapat mengeluarkan bunyi atau tamborin, pukulah sebuah drum dan liahatlah reaksinya.
  • Tiuplah gelembung sabun tinggi-tinggi ke udara untuk menstimulasi penglihatan, genggaman, dan koordinasi mata. (Mulai pada usia 5-6 bulan). Kegiatan ini juga menyenangkan dilakukan saat ia mandi. Bangunlah dan runtuhkan balok-balok. Tumpuklah balok-balok itu lagi (mulai dengan tiga balok saat anak berusia 6-9 bulan) dan ajaklah anak anda untuk melakukan hal yang sama. Buatlah menara yang lebih tinggi untuk balita anda.
  • Bukalah dan tutuplah pintu di boks mainan; kemudian biarkanlah anak yang lebih besar atau balita anda untuk bereksplorasi sendiri.
  • Perkenalkan beragam jenis buku, begitu bayi anda dapat melihat dan berfokus, membalik halaman buku, menekan tombol pada buku musik, dan tak lama kemudian anak anda akan ”membaca” sendiri.